Bandar Udara Internasional Changi Singapura (
bahasa Inggris:
Singapore Changi Airport;
IATA:
SIN,
ICAO:
WSSS) adalah
bandara internasional yang melayani
Singapura. Bandara ini terletak di daerah
Changi di bagian ujung timur pulau Singapura dan merupakan salah satu fasilitas penerbangan terbaik di
Asia dan dunia. Bandara ini dikelola oleh
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Bandara Changi juga merupakan pangkalan
Singapore Airlines,
SilkAir,
Valuair, dan
Tiger Airways.
Pada tahun
2004,
jumlah penumpang di Changi sebanyak 30,4 juta orang dan kargo yang
dilayani sebesar 1,78 juta ton. Hingga saat ini Bandara Changi memiliki
dua terminal dan yang ketiga direncanakan dibuka pada
2008.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bandar Udara Internasional Changi Singapura (
bahasa Inggris:
Singapore Changi Airport;
IATA:
SIN,
ICAO:
WSSS) adalah
bandara internasional yang melayani
Singapura. Bandara ini terletak di daerah
Changi di bagian ujung timur pulau Singapura dan merupakan salah satu fasilitas penerbangan terbaik di
Asia dan dunia. Bandara ini dikelola oleh
Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Bandara Changi juga merupakan pangkalan
Singapore Airlines,
SilkAir,
Valuair, dan
Tiger Airways.
Pada tahun
2004,
jumlah penumpang di Changi sebanyak 30,4 juta orang dan kargo yang
dilayani sebesar 1,78 juta ton. Hingga saat ini Bandara Changi memiliki
dua terminal dan yang ketiga direncanakan dibuka pada
2008.
Sejarah
Sebuah pesawat Singapore Airlines B747-400 yang diparkir di pintu E4
Bandara Changi dibuka pada
29 Desember 1981. Pembangunannya bermula dari kepadatan di
Bandara Paya Lebar yang merupakan bandara ke-tiga di
Singapura setelah
Bandara Kallang dan
Bandara Seletar.
Sebelumnya, ada pilihan perluasan bandara di Paya Lebar, namun ide
tersebut tidak disetujui karena Paya Lebar terletak di daerah
urban dan bisa meningkatkan
kebisingan.
Pemilihan lokasi sekarang berdasarkan jika dibangun di ujung pulau, maka perluasan bisa dilakukan dengan
reklamasi dan
pesawat terbang pun akan terbang lewat
laut sehingga mengurangi kebisingan.
Perkembangan
Bandara ini mengalami perkembangan yang sangat menonjol. Pada tahun
2005, Bandara Changi Singapura dapat menampung 32,43 juta penumpang,
yang naik sebesar 7% dari tahun sebelumnya. Ini membuatnya menjadi
bandara tersibuk ke-26 di dunia dan ke-6 di Asia diukur dari kepadatan
penumpang. Dana sebesar S$1,75 milyar telah dikeluarkan untuk
pembangunan Terminal 3. Sedangkan dana sebesar S$240 juta sudah
disiapkan untuk merenovasi Terminal 1 dan Terminal 2, dimana Terminal 2
baru saja selesai direnovasi. Pada tahun ini, Bandara Changi sudah
berhasil membuat dua terminal baru, yaitu Terminal CIP yang diberi nama
JetQuay dan Budget Terminal.
Penghargaan
Meskipun bangunan terminal sudah terhitung cukup tua, bandara Changi
Singapura tetap dirawat baik. Baru-baru ini saja, Bandara Internasional
Changi Singapura memenangkan penghargaan
Airport of the Year 2006 oleh
Skytrax. Bandara ini berhasil mengalahkan saingan ketatnya,
Bandara Internasional Hong Kong,
yang memenangkan penghargaan tersebut sebanyak 5 kali berturut-turut,
dari tahun 2001-2005, dimana saat itu Bandara Changi Singapura hanya
berhasil menjadi runner-up.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar